sudah berbulan-bulan mama ku di rawat karena liver. tubuh
nya menguning dan tubuh nya pun semakin kurus. setiap sabtu aku meluangkan
waktu untuk menjenguknya. canda dan tawa menghiasi hari-hari kami. mama
menjalankan terapi di salah satu rumah sakit di daerah Purwakarta. Hari demi
hari keadaan mama mulai membaik. mama bisa berjalan seperti biasanya, walaupun
dengan sedikit bantuan dari aba ku. Tetapi ALLAH berkehendak lain, keadaan mama
tiba-tiba saja memburuk. kemudian mama di rujuk ke salah satu rumah sakit di
daerah depok .
Pagi itu aku mendapat kabar kalo mama manyebut-nyebut nama kami bertiga, inez,
fahmi dan syafin. aku dan fahmi segera di jemput oleh sepupu di rumah. Tadinya
aku di larang pergi oleh jidda (nenek), karena beralasan tidak ada yang menjaga
syafin. Tapi akhirnya jidda mengizinkan aku pergi .
sesampai di rumah sakit, hatiku merasa tidak nyaman. aku hanya memikirkan
keadaan mama. Hingga aku sampai di depan sebuah kamar yang di penuhi oleh
lantunan ayat suci Al-Quran. ketika membuka pintu, aku kaget bukan main melihat
kondisi mama. dimana-mana ku lihat selang infus. mama yang melihat aku datang, langsung
tersenyum dan memelukku. aku menangis. menangis karena aku senang bertemu mama.
Aku segera mengambil air wudhu untuk membaca Al-Quran di samping mama.
Tak terasa adzan magrib telah berkumandang, bergantian para keluarga untuk
melaksanakan sholat magrib. selesai sholat aku kembali duduk di samping mama.
mama berpesan "UNTUK MENJAGA SYAFIN DAN FAHMI, RAJIN SHOLAT DAN JANGAN
NGEBANTAH ABA" mendengar itu aku menangis sangat keras di pelukan mama.
dan mama membalas nya dengan mengusap kepala ku ..
magrib berlalu dan isya pun datang. aku segera sholat. aku berdoa "Ya
ALLAH yang maha kuasa, jika engkau sayang dengan mama ku, jangan lah kau siksa
mama ku seperti ini. aku tak tega melihat nya. Jika engkau maha bijaksana,
ambillah sebuah keputusan yang terbaik untuk kami semua. Rabbana atina
fiddunnya hasannah wafil akhirotihasannah waqina adzabannar. amin"
selesai berdoa, keadaan mama semakin memburuk, mama mulai sesak nafas. aku
membacakan kalimat tahlil di telinga mama. belum sempat mama mengucap sampai
habis, nyawa mama di ambil oleh ALLAH. saat itu juga aku mengucap
ALLHAMDULILLAH dalam hatiku. ini karena ALLAH mendengar doa ku. aku
menginginkan yang terbaik untuk mama dan semua. Dan inilah keputusan yang ALLAH
beri untuk kami . aku bisa menerima nya dengan lapang dada.
I LOVE YOU, MOM .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar